JABAROKE.COM- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar doa bersama jelang penutupan dan pembangunan Jembatan Otto Iskandardinata (Otista) pada Senin (1/5/2023) pukul 21.00 WIB.
Pengajian ini digelar demi kelancaran pembangunan jembatan Otista yang akan memakan waktu hingga Desember 2023 mendatang.Pengajian ini secara langsung dihadiri Wali Kota Bogor, Bima Arya, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dan juga kepala dinas terkait.
“Kami berdoa bersama di malam yang penuh makna bagi Kota Bogor sehubungan dengan rencana kegiatan yang ditunggu-tunggu warga Kota Bogor, yaitu revitalisasi jembatan Otista, karena manusia boleh berikhtiar tapi pada ujungnya Allah yang menentukan,” kata Bima Arya.
Pihaknya ingin kegiatan yang sudah direncanakan bertahun-tahun, yang sudah ditunggu warga sangat lama ini dan yang targetnya untuk mengurai kemacetan di Kota Bogor dimudahkan, diberi kekuatan dan niat baik ini diluruskan sehingga bisa selesai tepat waktu.
“Tidak mungkin Pemkot Bogor melakukannya sendiri, karena personel Dishub, Polisi, TNI dan Satpol-PP terbatas. Jadi sangat butuh dukungan dari warga untuk sama-sama mengawal ini,” jelasnya.
Namun ia memberikan catatan ketika melakukan pemeriksaan ke lapangan masih banyak titik-titik rawan yang memerlukan banyak petugas untuk standby, seperti di perempatan Gang Aut, Jalan Roda dan titik-titik lainnya.
Untuk itu menurutnya perlu kembali mengaktifkan kegiatan pengawasan warga, baik siskamling atau kegiatan lainnya. “Bersama-sama kita kawal, sehingga apabila ada hal yang perlu disesuaikan di lapangan, maka bisa sesegera mungkin kita lakukan penyesuaian,” katanya.
Dia menegaskan, rencana revitalisasi jembatan otista sudah melalui proses panjang, mulai dari hasil kajian dan pembahasan. Namun, tentu itu tidak lebih dari konsep di atas kertas yang mana sangat mungkin saat di lapangan terjadi hal-hal yang perlu diantisipasi bersama.
“Forkompinda menyepakati Posko akan diatur dari pos Baranangsiang, pusat kegiatan ada di sana, tapi di titik ini juga kita pantau bersama. Ada CCTV yang ditempatkan untuk dimonitor bersama,” ujarnya.
Maka dari itu pengajian dan doa bersama ini menurutnya, sangat penting selain untuk diberi kelancaran juga untuk merapatkan barisan, menyamakan frekuensi dan meyakini ini kerja keras bersama.
Pembangunan ini tidak lain tidak bukan untuk kepentingan dan kemaslahatan warga. Pasalnya, banyak manfaat jika Jalan Otista lancar, maka akan berdampak pada lancarnya pusat kota dan membuat kegiatan ekonomi turut menjadi lancar.
“Kami tidak ingin menyulitkan warga, tidak ingin juga ada titik baru kemacetan atau kesemrawutan. Sangat mungkin di hari pertama terjadi persoalan di lapangan, mari bersama-sama merapatkan barisan. Ini semua ikhtiar dan usaha kita tentu Allah yang menentukan,” katanya.(RLS)